apakah anda menyukainya?


Rabu, 12 Mei 2010

kue cinta


kue cinta

“ Nta, gw mau ke wc nih ” kata Syifa
“ Oh ya, wcnya ada dibawah, lo tinggal turun, wcnya ada disamping dapur ” Sinta menyahut.
“ OK “ kata Syifa
Ting nong…Ting nong…. Suara bel dirumah Sinta berbunyi.
“ Permisi “ Suara seorang laki-laki
“ Ya, tunggu sebentar “ Kata Sinta. Sinta membuka pintu rumahnya.
“ Apa benar ini Jl. Coklat No.14 “ Kata seorang laki-laki
“ Iya benar, lo siapa dan ada keperluan apa ?“ Tanya Sinta
“ Saya Ciko, saya mau mengantarkan kue pesanan anda “ Kata Ciko sang pengantar kue.
“ Kue, siapa yang pesen kue ?” Kata Sinta
“ Loh, tadi anda bilang ini Jl. Coklat No.14, disini tertera alamatnya. Anda kan yang memesan kue ?” Kata Ciko sedikit nyolot
“ Enak aja, gue nggak pesen kue kok, mas salah alamat kali ” Kata Sinta
“ Bener kok disini alamatnya, mba linglung kali kalo udah pesen kue “ Kata Ciko
“ Enak aja gue dibilang linglung, lo kali yang linglung “ Kata Sinta nyolot
“ Yaudah gini aja, mba tinggal bayar pesanan kue ini, beres kan ?” Kata Ciko
“ Enak aja gue nggak pesen disuruh bayar, lo aja sana yang bayar !” Kata Sinta
“ Pokoknya mba harus bayar dan saya akan serahkan kue ini “ Kata Ciko sambil mengulurkan tangannya yang sedang memegang kue.
“ Nggak, gue nggak mau “ Kata Sinta sambil mendorong kuenya
“ Bayar “ Kata Ciko
“ Enggak “
Kedua orang itu tetap bersitegang dan tidak ada salah satu yang mau mengalah. Karena suara mereka terdengar keras hingga Syifa yang ada di wc mendengar percekcokan mereka dan Syifa pun keluar dari wc dan berniat untuk melerainya.
“ Eh, ada apaan sih rebut banget “ Kata Syifa sambil berjalan mendekati Sinta dan Ciko.
“ Wah…ganteng banget “ Ucap Syifa dengan nada pelan saat berada disamping Sinta.
“ Udah deh, nggak usah kampungan “ Kata Sinta memarahi Syifa.
“ Begini mba, saya mau mengantarkan pesanan kue, tapi mba ini tidak mau menerima, padahal bener kok disini alamatnya “ Kata Ciko menjelaskan.
“ Oh..itu toh masalahnya. Gini ya, biar gue clearin. Jadi yang pesen kue itu gue “ Kata Syifa.
“ Tuh kan mba, udah saya bilang kalo disini tuh ada yang pesen kue, makannya mba jangan nyolot dulu donk “ Kata Ciko
“ Kok lo nggak bilang sih kalo pesen kue, gue kan jadi malu “ Ucap Sinta dengan nada pelan.
“ Yaudah nih kuenya dan anda tinggal bayar “ Kata Ciko
“ Makasih ya mas “ Kata Syifa
“ Yaudah saya permisi, kalau mau pesen lagi tinggal telefon ya !” Kata Ciko
“ Eh,,tunggu..tunggu..tunggu, mas saya minta kartu nama dong “ Kata Syifa
“ Lo malu-maluin banget sih, kampungan tau nggak “ Kata Sinta
“ Biarin..makasih ya mas.. “ Kata Syifa
“ Sama-sama “ Kata Ciko
Syifa melihat kartu nama yang diberikan Ciko.
“ Gue suka deh cowok kaya dia. Udah ganteng, baik lagi “ Kata Syifa
“ Alah..lo aja yang berlebihan “ Kata Sinta
“ Yaudah kita makan yuk kuenya “ Ajak Syifa
Syifa dan Sinta membawa kuenya kedalam kamar dan memakannya sambil ngobrol.
“ Iya ya..ternyata enak juga kuenya ?” Kata Sinta
“ Iya..gue udah langganan lagi, tapi kayaknya Ciko itu karyawan baru deh, soalnya selama ini gue belum pernah liat dia “ Kata Syaifa
“ Eh fa, bentar lagi kan gue ultah, kayaknya gue udah jatuh hati sama kuenya. Gue pesen kuenya disana aja deh “ Kata Sinta
“ Jatuh hati sam kuenya apa sama Cikonya ?” Tanya Syifa
“ Apaan sih “ Sinta tersimpu malu.
“ Ih..muka lo merah tuh. Hayo…lo beneran suka ya sama Ciko? Ngaku deh!” Desak Syifa.
“ Nggak kok, siapa lagi yang suka sama si Ciko, lo kali yang suka “ Kata Sinta
“ Emang gue suka suka kok sama Ciko, tapi lo jangan cemburu ya “ Kata Syifa
“ Ih…cemburu, enggak lahyau “ Kata Sinta
“ Iya..percaya deh “ Kata Syifa
“ Ya emang harus “ Kata Sinta
***
Suatu hari Sinta pergi kemall untuk membeli keperluan ultahnya. Tak disangka saat Sinta sedang melihat pernak-pernik disebuah toko, ternyata dia berpapasan dengan Ciko, orang yang saat ini ia benci. Sinta memasang muka masam dihadapan Ciko dan dia segera pergi meninggalkannya untuk segera pergi ketoko lain. Saat Sinta akan menaiki escalator menuju lantai 2, Ciko terus memandanginya sembari turun menggunakan escalator menuju lantai 1. Sinta tidak suka kalau Ciko terus memandanginya.
“ Apa lo liyat-liyat “ Kata Sinta sambil melotot
“ Ihh…pede banget, mata-mata gue apa urusannya sama lo “ Kata Ciko memancing emosi.
“ Dasar cowok nyebelin “ Kata Sinta
Sinta langsung mengeluarkan dompet yang baru dibelinya dari kantong belanjanya dan melemparkannya kearah Ciko. Lemparan Sinta meleset karena Ciko menghindar dan akhirnya dompet itu mengenai ibu-ibu yang berdiri dilantai 1. Sinta merasa tidak enak dan langsung turun kembali kelantai 1.
“ Maaf bu, saya nggak sengaja. Dia sih mancing-mancing emosi saya bu “ Kata Sinta sambil menunjuk jarinya kearah Ciko.
“ Yaudah nggak papa, ibu ngerti kok kalo orang pacaran kan biasa rebut “ Kata ibu-ibu
“ Siapa lagi yang pcaran sama dia “ Kata Sinta
“ Udah nggak usah malu-malu, ibu tau kok kalian itu sama-sama suka “ Kata Ibu-ibu.
“ Udah lah bu, nggak usah dibahas. Sekali lagi saya minta maaf ya bu “ Kata Sinta
“ Ya…ibu maafin “
***
“ Nta, gue punya kabar buruk buat lo. Kayaknya lo nggak bisa ngerayain ultah lo deh “ Kata Syifa
“ Kenapa “ Tanya Syifa
“ Soalnya event organizernya nggak bisa Bantu kita, mereka semua lagi sibuk dan pembuat kue ditempat Ciko juga lagi sibuk jadi nggak bisa Bantu “ Jelas Syifa
“ Cari yang lain aja dong, event organizer sama toko kue kan nggak Cuma itu “ Kata Sinta
“ Tapi semuanya sibuk “
“ Kok bisa “ Sinta heran
“ Ya.. soalnya kan lagi banyak orang hajatan “ Kata Syifa
“ Terus pernak-pernik ini mau gue kemanain dong, gue udah belanja banyak nih “ Kata Sinta
“ Gimana kalau acara ultahnya dirayain kecil-kecilan aja. Ya…paling kita undang temen-temen deket aja, terus masalah kue kita nggak usah pesen, beli aja yang kecil ditoko “ Usul Syifa
“ OK..kalo gitu lo yang ngatur semuanya deh “ kata Sinta
“ Beres bos “ Kata Syifa
Semua persiapan acara ultah Sinta telah dipersiapkan oleh Syifa
***
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, saat acara ultah Sinta akan dimulai tiba-tiba lampu dirumah Sinta mati. Semua ruangan pun menjadi gelap, tapi anehnya Sinta tidak mendengar suara orang satu pun, padahal biasanya teman-temannya akan panic jika lampu mati. Untunglah lampu mati hanya terjadi beberapa menit dan kemudian lampu menyala kembali. Sinta sangat terkejut saat teman-temannya menyanyikan lagu happy birthday dan yang membawa kuenya adalah orang yang ia benci yaitu Ciko. Diatas kue tertancap lilin yang berbentuk angka 17 dan diatasnya tertulis KUE CINTA.
“ Apa maksudnya tulisan kue cinta itu “ Tanya Sinta
“ Kue cinta maksudnya kue Ciko dan Sinta “ Jelas Coki
“ Gue nggak ngerti “ Kata Sinta
“ Gini, maksudnya kue ini buat Ciko dan Sinta yang hari ini ultah “ Jelas Syifa
“ Jadi hari ini Ciko juga ultah, sama kaya gue dong “ Kata Sinta
“ Yoi “ Kata Syifa
“ Kok lo bisa tahu kalo ciko ultahnya sama kaya gue “ Kata Sinta
“ Jadi gini ceritanya, gue sama Ciko itu sebenernya udah akrab dan sering smsan atau telfon-telfonan. Waktu gue tahu kalo Ciko ultahnya bareng sama lo gue usul sama Ciko buat ngerayain bareng tapi si Ciko takut lo nggak mau soalnya lo kan sebel banget sama Ciko, jadi tanpa sepengetahuan lo kita udah ngerencanain ini semua. Sebenernya gue nggak jadi nyewa event organizer tapi gue bilang ke lo kalo semua event organizernya sibuk biar kita bisa merayakan ultah lo sesuai rencana. Kue ini juga dibuat sendiri loh sama Ciko, gue baru tau kalo sebenernya Ciko jago bikin kue. Ciko juga pernah bilang kalo kalian pernah ketemu dimall waktu ciko beli pernak – pernik buat ultah dia. Sebenernya Ciko pengen lagi akrab sama lo, Cuma lonya aja yang selalu mendramatisir keadaan kalo ketemu dia. Gue kan udah pernah bilang kalo si Ciko tuh sebenernya baik.
Yaudah daripada lilinnya keburu abis tiup dulu dong tapi jangan lupa make a wash ya..” Kata Syifa
Setelah mereka berdua meniup lilin. Semua tamu pun bertepuk tangan.
“ Nih, kado buat kalian “ Kata Syifa sambil menyerahkan secarik kertas dan sebuah kotak kecil.
Setelah kotak kecil pemberian Syifa dibuka ternyata kotak itu berisi 2 buah kalung yang berbentuk huruf yang berinisial C & S. Kalung itu pun mereka pakai sesuai dengan inisial mereka, Ciko huruf C dan Sinta huruf S. Setelah secarik kertas itu dibuka. Ciko dan Sinta pun membacanya. Isinya adalah…

RESEP SPESIAL KUE CINTA
Bahan :
 2 buah hati
 1 batang cinta
 1 kg kasih sayang
 ¼ kg kemesraan
Bumbu :
 1 ons setia
 1 gram curiga
 1 ons cemburu
 1 sdm kejujuran
Rasa :
 kangen
 gelisah
 resah
Cara:
 1kan hati menjadi cinta
 kasih rasa dan tepikan curiga
 hilangkan cemburu
 tuangkan kasih sayang diatasnya
 hiasi kesetiaan dan yang terakhir
 taruhi dengan kejujuran
Kue pun siap untuk dicoba.

“ Ini maksudnya apa fa ?” Tanya Sinta
“ Ya…itu resep kue cinta “ Kata Sintya
“ Lo itu ya..ada-ada aja “ Kata Ciko
“ Jadi kalian mau coba nggak kue cintanya “ Tanya Syifa
“ Ciko boleh nggak nanti lo ajarin gue buat kue yang enak, terutama kue cinta “ Kata Syifa
“ OK gue akan ngajarin lo bikin kue yang paling enak dan gue bakal nyoba bikin kue dari resep yang lo kasih tadi “ Kata Ciko
“ kalo gitu gue tunggu kuenya, nanti lo tinggal kirim kerumah gue, inget ya orang pertama yang harus coba kue itu gue, jangan yang lain “ Kata Sinta
“ Pasti dong, gue akan buat kue cinta itu dengan sepenuh hati dan tentu saja orang yang pertama kali harus coba adalah Sinta karena kue cinta dibuat dari ketulusan hati Ciko dan Sinta yang akan menghasilkan kue Cinta “ Kata Ciko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar