apakah anda menyukainya?


Kamis, 13 Mei 2010

kesabaran dinda


KARYA : FITRI FEBRIANI

Dinda adalah seorang anak yang terlahir dari kelurga sederhana. ia hidup bersama kedua orang tuanya dan tiga adiknya yang masih kecil-kecil. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara. Dinda adalah anak yang rajin, sabar, tabah dan pintar. Dia selalu mendapat peringkat pertama di kelasnya. Sekarang Dinda masih duduk di bangku kelas 5 SD. Walaupun hidup keluarganya serba kekurangan tetapi ia tetap bersyukur bahkan ia membantu ibunya berjualan gorengan keliling kampung tiap sepulang sekolah tanpa rasa malu.

suatu hari keluarganya tertimpa musibah. Rumahnya kebakaran. Tapi untunglah semua keluarganya selamat, tetapi kini hidupnya sengsara. ia hanya tinggal di gubug kecil, walaupun serba kekurangan dia tidak mau menjadi seorang peminta-minta walaupun ia harus menjadi seorang pemulung dan berhenti sekolah.
Selain pintar dinda juga punya bakat nyanyi. Dia mempunyai suara yang sangat merdu. Dia juga sering bernyanyi-nyanyi sambil menjalani pekerjaannya sebagai pemulung. Walaupun hidupnya sengsara tapi dia tetap terlihat ceria dalam menjalani hidupnya.
* * *
Saat mendengar ibunya sakit, Dinda langsung berlari menuju rumahnya, tapi tiba-tiba di jalan ia tertabrak mobil karena dia lengah saat menyebrang. Tapi untungnya pemilik mobil mau bertanggungjawab dan membawa Dinda ke rumah sakit. Sesaat kemudian Dinda pun sadarkan diri. Seseorang yang pertama kali dia lihat adalah seorang laki-laki tegap dan gagah serta berkumis tebal.
"Siapa Bapak? Lalu di mana saya?" tanya Dinda
"Saya Pak Budi. sekarang kamu ada di rumah sakit. bapak hanya ingin menolong Kamu. tadi Bapak tidak sengaja nabrak kamu, lalu bapak bawa kamu ke sini. kamu tidak apa-apa kok. nanti kalu Kamu sudah baikkan bapak antar kamu pulang," jelas Pak Budi.

Beberapa jam kemudian Pak Budi mengantar Dinda pulang dan Pak Budi memberikan kartu namanya pada Dinda. Saat Dinda melihat kartu nama tersebut, dia tak menyangka kalu Pak Budi adalah seorang produser rekaman. sebenarnya dinda ingin masuk ke dapur rekaman dan menjadi penyanyi terkenal, tapi menurut Dinda itu hanya mimpi baginya.
* * *
Saat Dinda sedang membereskan tumpukn barang-barang rongsok di depan rumahnya terlihat gembira dan seperti biasanya dia mengerjakan tugasnya sambil bernyanyi-nyanyi. Ketika Dinda sedang asyik melantunkan lagu kesukaannya tiba-toba terdengar suara tepuk tangan. Seketika ia pun berhenti bernyanyi dan menoleh ke arah sumber suara tepuk tangan tersebut. tak disangka rupanya yang bertepuk tangan tadi adalah pak Budi. Sebenarnya pak Budi sudah agak lama berada di sana, tapi karena Dinda asyik bernyanyi sampai dia tidak menyadari kedatangan Pak budi.
"Wah, suar kamu bagus sekali Dinda, " seru pak Budi.
"Ah, Bapak bisa saja." kata Dinda dengan wajah tersipuh malu.
"Bapak tidak bohong kok, Kamu itu berbakat loh. Apalagi suara kamu merdu dan mempunyai ciri khas tersendiri. em, gimana kalau Kamu Bapak ajak rekaman. nanti kamu bisa menjadi penyanyi terkenal loh." usul pak Budi.
"Ya udah deh aku mau, nanti aku coba dulu."
"Kalo gitu Bapak pulang dulu, nanti dua hari lagi Bapak ke sini jemput kamu, tapi sebelumnya Kamu latihan aja dulu. " kata Pak Budi.

Hari itu Dinda begitu senang, hatinya berbunga-bunga. Dia tidak sabar menunggu dua hari lagi. Dia ingin merasakan bagaimana rasanya masuk ke dapur rekaman dan menjadi seorang penyanyi terkenal yang telah ia impikan selama ini.

Dua hari telah berlalu. hari yang ditunggu-tunggu Dinda kini telah tiba. Dinda menanti kedatangan pak Budi di depan rumahnya. tak beberapa lama terdengar suara mobil menderu di depan rumahnya. Seorang laki-laki pun keluar dari mobil itu dengan senyum lebar, ternyata dia adalah Pak Budi.
"Kamu siap Dinda?"
"Iya Pak." jawab dinda
pak Budi dan dinda pun masuk ke dalam mobil. tak beberapa lama mobilpun melaju ke tempat rekaman. dinda pun langsung menuju studio rekaman. setelah beberapa lama dinda pun selesai rekaman dan setelah itu Dinda diantar pulang oleh Pak budi.
* * *
Beberapa bulan kemudian album perdana dinda telah beredar di pasaran. dinda pun banyak di undang untuk mengisi acara-acara event. Namanya mulai melambung dan terkenal di jagat hiburan. tapi dia tidak melupakan sekolahnya. Dengan uang hasil keringatnya, dia pun membiayai sekolahnya sendiri dan membiaya keluarganya. Walaupun terkenal, dinda tidak pernah sombong dan dia tetap rendah hati serta baik pada semua orang.

Kata mutiara :
* Education is an ornament in prosperity and a refuge in adversity- pendidikan itu adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah.
* Laziness is the key beggary - kemalasan adalah kunci dari kemelaratan
* Pride is the beginning of destruction- kesombongan adalah suatu awal dari kehancuran.
* succes never comes to the indolence- sukses tidak pernah datang kepada orang yang malas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar